Breaking News

Ini Dia Suku - Suku Pedalaman Pemburuh Kepala Manusia.!!!


Picture by Google

Sabung Ayam - Berburu kepala atau headhunting adalah sebuah ritual yang banyak dilakukan oleh suku-suku primitif di masa lalu untuk banyak tujuan yang relatif . Biasanya mereka memenggal kepala musuh atau lawan nya yang sudah meninggal untuk meningkatkan eksistensi dan derajat kewibawanya. Di beberapa suku, praktik ini juga digunakan untuk ritual violence, menunjukkan maskulinitas, dan kanibalisme. Di era modern seperti sekarang, praktik-praktik seperti ini masih ada di daerah pedalaman yang tidak terjamah. Meski jumlahnya tidak banyak, mereka tetap eksis melakukan hal-hal mengerikan yang bisa membuat semua orang ketakutan dan terkencing kencing. Berikut Ulasannya.

Suku Iban (Dayak Laut) – Kalimantan


Picture by Google

Suku pertama yang dikenal suka sekali melakukan praktik headhunting adalah Orang Iban atau Dayak Laut yang terletak di kawasan Sarawak, Malaysia dan beberapa di Kalimantan Barat serta Brunei Darussalam. Suku ini menempati kawasan pesisir dan kerap melakukan perluasan wilayah dengan melakukan perang yang sangat sengit. Dalam perang, biasanya Orang Iban kerap melakukan pemenggalan kepala lawan. Hal ini dilakukan untuk menaikkan reputasi dan juga wujud dari kemaskulinan dari seorang pria. Praktik dari pemenggalan kepala atau dalam bahasa setempat disebut dengan nama ngayau ini mulai menghilang seiring dengan masuknya bangsa-bangsa dari Eropa.

Suku Maori – Selandia Baru


Picture by Google

Suku Maori yang ada di Selandia Baru juga memiliki satu kebiasaan di mana kepala dari musuh adalah sebuah aset yang berharga. Kepala itu nantinya akan dikeluarkan otak dan kepalanya lalu menggunakan tengkoraknya untuk merokok. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu meski sekarang sudah berkurang atau bahkan tidak ada.Saat Prancis berhasil sampai ke kawasan Selandia Baru, mereka sempat membawa deretan kepala atau mokomakai. Kepala manusia yang dipenggal ini seperti dijadikan suvenir untuk dibawa kembali ke Eropa. Oh ya, pada tahun 2012 silam beberapa kepala yang dibawa ke Eropa dikembalikan ke Selandia Baru karena merupakan bagian dari warisan leluhur.

Suku Aztec – Meksiko


Picture by Google

Bangsa Aztec yang terletak di Meksiko bagian tengah merupakan suku yang juga mengenal adanya budaya berburu kepala. Kalau di Amori kepala digantung dan digunakan sebagai hiasan, maka di Aztec kepala dari musuh akan disusun menjadi sebuah rak dengan menusuk beberapa lubang di tengkorak. Hasilnya jejeran tengkorak yang sangat banyak tersaji sebagai bukti kehebatan suku tersebut.
Oh ya, nama dari rak yang digunakan untuk menyusun kepala-kepala adalah tzompanti. Praktik pembuatan tzompanti ini sudah dimulai pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Salah satu penguasa dari Aztec yang bernama Andres de Tapia bahkan memiliki sebuah tzompanti dengan jumlah tengkorak mencapai 136.000 buah yang sebagian besar berasal dari ritual pengorbanan dan musuh saat perang.

Suku Shuar – Peru & Ekuador



Picture by Google

Suku Shuar berasal dari dataran Ekuador dan Peru yang hidup di kawasan hutan Amazon yang masih sangat terpencil. Suku ini memiliki struktur masyarakat yang cukup kompleks dan mengenal ritual dan juga budaya. Shuar mengenal ritual kedewasaan di mana setiap anak laki-laki di desa harus mengikuti serangkaian ritual yang membuat mereka diakui menjadi pria dewasa dan berhak ikut dalam pertempuran.
Selain dikenal karena memiliki ritual kedewasaan, suku ini juga dikenal sebagai pemburu kepala. Bahkan kepala dari musuh yang diambil digunakan untuk membuat tsantsa atau hiasan dari kepala manusia yang dikeringkan hingga akhirnya menyusut. Memiliki tsantsa yang banyak artinya seorang pria memiliki kedudukan yang tinggi karena benda ini semacam trofi dalam peperangan.
Inilah suku pemburu kepala manusia terganas yang ada di dunia. Kira-kira kamu akan melakukan apa kalau bertemu dengan mereka?



Tidak ada komentar